Perempuan bernama asli Dian Pretty Asmara ini mengembuskan napas terakhir pada usia 41 tahun lantaran kondisi kesehatan yang terus menurun sejak September lalu.
Di dunia hiburan, Pretty sebetulnya bukan sosok baru. Namanya acap terdengar dan wara-wiri di layar kaca. Ia diketahui menjadi selebriti serba bisa, dari komedian, penyanyi, pemain sinetron, sampai pembawa acara.
Mulai merintis karier keaktrisan aktris sejak 1996, Pretty sebetulnya sudah mengasah talentanya di dunia seni sejak kecil. Wanita kelahiran Lumajang ini sudah aktif di sanggar yang didirikan Paiman, sang ayah. Sanggar tersebut bernama Kwartet S, sebuah kelompok lawak di Malang, Jawa Timur.
Tidak hanya itu saat masih duduk di bangku kelas 6 sekolah dasar, Pretty juga sempat menjadi vocalis Marys Queen Band, yang dibentuk kakak iparnya. Tapi itu hanya sedikit cerita dari wanita kelahiran 27 September 1977 sebelum terjun secara profesional di dunia hiburan tanah air.
Sebelum terkenal seperti sekarang ini Pretty mengawali karir sebagai artis lewat sinetron Dulung pada 1996. Kala itu ada ajang pemilihan bintang sinetron RCTI yang diadakan sebuah radio di Yogyakarta. Dia pun menjadi juara ketiga.
Pretty juga sempat mengikuti sinetron Jaka Tarub dan Tujuh Bidadari di Gunung Kentos. Beruntung di sana ada Harry Capri, mantan suami Camelia Malik sekaligus pengelola rumah produksi yang tengah mencari pemain untuk sinetron Balada Dangdut. Balada Dangdut pun jadi sinetron kedua untuk Pretty.
Satu tahun berselang, pada 1997 Pretty kembali mencari peruntungan di dunia seni peran melalui sinetron Bias Bias Kasih produksi Indosiar dan Saras 008 pada Agustus 1998.
Namun, melalui sinetron anak Saras 008 nama Pretty mulai meroket dan dikenal masyarakat. Peran antagonis dan kocak bernama Bul yang diperankan Pretty sukses diingat para penggemar sinetron itu. Dari sana juga tawaran main sinetron terus mengalir padanya.
Diketahui, hingga kini sudah ada 12 judul sinetron yang diperankan Pretty. Selain Dulung, Bias-Bias Kasih, Saras 008, ada juga Dendam Nyi Pelet, Di Balik Asrama, Bemoku Sayang Bemoku Malang, Gara-Gara Kucing Garong, Rubiah, Behind the Song, Pengantin Kecil, Kabayan Sang Penakluk, dan Rain pada 2015 lalu.
Lulusan Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (Amikom) Yogyakarta ini juga sempat melakoni peran pada empat film layar lebar, antaranya Kejar Amerika (2004), Tina Toon dan Lenong Bocah The Movie (2004), Kejarlah Jodoh Kau Kutangkap (2011), dan Surat Untukmu (2016).
Pretty juga diketahui sempat bermain dalam beberapa iklan hingga pementasan teater. Ukuran tubuhnya disebut-sebut menjadi daya tarik di dunia hiburan.
Namun, di tengah prestasinya di dunia hiburan, Pretty malah tersandung kasus narkoba tahun lalu. Pada Minggu 16 Juli 2017, Polda Metro Jaya menangkapnya saat bersama seorang pria bernama Hamdani Vigakusumah Soeradinata alias Dani di sebuah hotel di Jakarta Utara.
Polisi menangkap keduanya usai ada laporan terkait pesta narkotik di sebuah kamar karaoke di hotel tersebut.
Keduanya pun dijerat Pasal 114 ayat 2 subsidair 114 ayat 2 Juncto Pasal 132 ayat 1 UU Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotik dan Pasal 60 ayat 1 subsidair Pasal 62 Juncto Pasal 71 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika. Pretty dan Dani dituduh menjadi bandar narkotik selama dua tahun di kalangan artis.
Namun saat menjalani masa tahanan di Rutan Cipinang, kondisi kesehatan Pretty malah memburuk. Sahabat dan kuasa hukumnya menyebut sejak September 2018 kondisi fisik Pretty terus menurun, bahkan berat badannya turun hingga 40 kg,
Sahabatnya, Ade Nurul mengungkapkan bahwa Pretty sempat mengalami masalah flek paru dan lambung. Sebelum meninggal, Ade juga mengungkapkan bahwa Pretty sempat bercerita bahwa dia tak bisa berjalan dan merasa mual. (ryh/chs)
Si Baca Si https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20181104144100-234-343878/pretty-asmara-dari-kelompok-lawak-saras-008-sampai-narkobaBagikan Berita Ini
0 Response to "Pretty Asmara, dari Kelompok Lawak, Saras 008, Sampai Narkoba"
Post a Comment