Memulai karier sejak 1999 silam, sosok George Taka memang lebih banyak berperan di sinetron laga Indonesia. Postur tegap dengan mimik wajah yang tegas menjadi kekhasan yang paling diingat darinya. Berikut lima rekam jejak pegelutannya di industri hiburan Indonesia.
Aktor laga kawakan
Pria bernama lengkap George Mustafa Taka ini telah berperan dalam sembilan sinetron laga televisi Indonesia. Pria kelahiran 1961 itu kerap berperan sebagai anggota keluarga kerajaan. Seperti dalam sinetron 'Angling Dharma' (2013-2014) dirinya berperan sebagai Prabu Jaya Prabawa atau ayahanda Dewi Sukesi. Kemudian, dalam sinetron 'Damarwulan' (2013) dirinya kembali berperan sebagai ayah dari Ratu Kencana Wungu.
Model video klip band Dewa19
Tak hanya berakting di dunia sinetron, ia juga sempat menjajal berakting sebagai model video klip Dewa19 untuk lagu 'Roman Picisan'. Video musik yang disutradarai oleh Dimas Jay ini rilis pada tahun 2000 silam.
Pengurus Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI)
Perjalanan George di industri hiburan Indonesia tak hanya di dalam layar kaca saja, tetapi dirinya juga turut memperjuangkan profesi artis dalam organisasi Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI). Organisasi profesi yang dibentuk pada 1956 lalu itu memang berfokus membantu kesejahteraan para artis yang kerap menghadapi sepintas hingar-bingar popularitas namun kemudian tenggelam di kemudian waktu.
Dalam organisasi tersebut, pemeran Bhisma dalam sinetron 'Ksatria Pandawa 5' ini memegang jabatan sebagai pengurus pada 2011 silam.
Masuk Nominasi Festival Film Bandung
Sinetron laga bukan satu-satunya genre yang George cicipi dalam industri hiburan Indonesia. Perannya sebagai Ridwan di sebuah film televisi bertajuk 'Izinkan Kupeluk Engkau Ibu' membuatnya masuk deretan nominasi Festival Film Bandung 2015.
Selain FTV, dirinya juga sempat menjajal film lintas genre mulai dari romantis hingga horor. George sempat terlibat dalam film 'Kalung Jailangkung', 'I am Hope', dan yang terbaru dalam film bertajuk 'Sara&Fei: Stadhuis Schandaai'.
Guru Akting
Sebagai aktor senior yang telah menyelami dunia peraktingan sejak 1999, dirinya membagikan kebisaan tersebut di Yayasan Pembina Model Indonesia (YAPMI). Dalam sebuah kelasnya pada 2017 silam, George mengajarkan perihal improvisasi gerakan dan penguasaan gestur tubuh. (dna/rea)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Lima Jejak 'Laga' George Taka untuk Perfilman Indonesia"
Post a Comment